Tasikmalaya, inforakyatindonesia.online
Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu tempat yang menjadi
tujuan daya tarik wisata di wilayah Jawa Barat. Kearifan lokal, budaya, dan
keindahan sumber daya alam menjadi daya tarik tersendiri bagi sektor pariwisata.
Wisata tersebut berusaha membenahi sektor
pariwisata dengan pembenahan beberapa fasilitas dan aksesibilitas untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan. Dinas Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya sedang fokus untuk membenahi
3 destinasi wisata yang mereka miliki untuk mendunia, ke 3 destinasi wisata
tersebut yaitu Kampung Naga yang menyuguhkan hal-hal yang berkaitan dengan
kearifan lokal, Wana Wisata Gunung Galunggung yang menyuguhkan wisata
alam dan juga bisa dijadikan sebagai wisata edukasi (mempelajari letusan dan
sejarah Gunung Galunggung), dan kemudian yang terakhir adalah objek wisata di
pesisir selatan Kabupaten Tasikmalaya (salah satunya wisata Pantai
Karang tawulan).
Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu wilayah yang sangat
berdekatan dengan Kota Tasikmalaya. Kabupaten Tasikmalaya memiliki banyak
sekali potensi wisata, namun sayangnya beberapa destinasi wisata yang ada di
wilayah ini belum dapat dikembangkan dan dikelola secara optimal.
beberapa destinasi wisata perlu memiliki manajemen atau pengelolaan yang lebih
baik lagi sehingga destinasi wisata yang ada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya
dapat berkembang dan bersaing dengan destinasi wisata di kota-kota lainnya di Jawa Barat. Potensi wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Tasikmalaya
diantaranya seperti beberapa wisata religi (dipamijahan)
wisata budaya di Kampung Naga, wisata alam di sepanjang pantai selatan dan
destinasi wisata alam lainnya adalah Kawasan Gunung Galunggung. Kampung
Naga merupakan salah satu destinasi yang sangat populer di Kabupaten
Tasikmalaya. Tak hanya wisatawan dalam negeri saja yang berkunjung ke lokasi, namun wisatawan mancanegara pun sudah banyak yang berkunjung ke
lokasi ini. Keunikan budaya yang mereka miliki dengan suasana pedesaan yang
mendukung lingkungan yang ada membuat Kampung Naga begitu diminati oleh
wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik. Selain Kampung Naga,
terdapat destinasi lainnya yang menawarkan keindahan alamnya didaerah
Kabupaten Tasikmalaya, yaitu Gunung Galunggung.
Wana Wisata Gunung Galunggung merupakan salah satu gunung api yang terletak di
kawasan Jawa Barat dengan ketinggian 2.167 meter diatas permukaan laut. Jarak
antara pusat kota dengan Wana Wisata Gunung Galunggung yaitu sejauh 17 km
dari pusat Kota Tasikmalaya. Lokasi ini dapat ditempuh kurang lebih selama 1
jam dari pusat kota. Adapun beberapa sarana transportasi umum seperti angkutan
kota (angkot) dan ojeg dapat dipergunakan wisatawan untuk menjangkau lokasi
ini. Saat ini akses menuju Gunung Galunggung sudah dapat dikatakan cukup
bagus dikarenakan sudah ada pembenahaan jalan menuju kawasan wisata, Tentunya hal tersebut dapat memudahkan wisatawan untuk
menuju lokasi ini. Gunung Galunggung memiliki luas sebesar 120 hektare
dengan pengelolaan sektor pariwisata oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Tasikmalaya, serta pengelolaan lingkungan dan ekosistem oleh Perum
Perhutani.
Selain fungsi utamanya sebagai penyangga ekosistem, Gunung Galunggung
beserta ekosistem lingkungan yang tersedia di dalamnya dipergunakan sebagai
daya tarik wisata. Keindahan kawah menjadi daya tarik utama dari Wana Wisata
Gunung Galunggung. Untuk menjangkau kawah Galunggung, kita diharuskan
untuk menaiki kurang lebih 620 anak tangga. Wisatawan yang berkunjung dapat
melakukan banyak hal di dalam lokasi ini seperti melakukan treeking, berfoto
bersama keluarga dan kerabat, atau hanya sekedar untuk menikmati keindahan
alam dan kesejukan udaranya saja. Selain kawah gunung yang menjadi daya tarik
utama, kawasan Wana Wisata Gunung Galunggung juga memiliki daya tarik
wisata lainnya yaitu Pemandian Air Panas Galunggung.
(Cipanas Galunggung) terletak sangat dekat dengan gerbang utama pintu masuk
kawasan ini. Kawasan Cipanas Galunggung memiliki luas sebesar 3 hektar.
Adapun fasilitas yang tersedia di dalam Cipanas Galunggung yaitu kolam
rendam, kamar mandi, mushola, dan beberapa kios yang menjajakan souvenir
bagi wisatawan. Tak hanya kawah dan pemandian air panas saja, pihak pengelola
Gunung Galunggung ternyata beberapa kali membuat beberapa event, salah
satunya yaitu Galunggung Festival. Galunggung Festival merupakan suatu event
yang digagas oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat. Acara ini
diadakan setiap tanggal 5 April atau diadakan di bulan April setiap tahunnya. Ini
merupakan event tahunan yang selalu diadakan untuk memperingati meletusnya
Gunung Galunggung. Acaranya yang disuguhkan di dalam festival ini berupa
pementasan budaya-budaya tradisional sunda dan berbagai aktifitas seperti
paralayang, offroad, dan lain-lain.Tentunya acara tersebut akan memberikan
keuntungan bagi Wana Wisata Gunung Galunggung karena secara tidak langsung.
Namun beberapa minggu kebelakang beredar isu dimedsos yang mengatakan (pengunjung), bahwa dengan sangat menyanyangkan begitu banyak tiket masuk yang disuguhkan untuk para penikmat Objek wisata terutama ketika memasuki Kawah puncak Galunggung dan bukan hanya itu, ketika pengunjung mau memasuki kolam renang pun terpaksa harus mengeluarkan uang kembali tidak sampai disitu,kalau pengunjung mau kecurug disana pun ada pos tiket kembali untuk bisa masuk tentunya pengunjung harus beli tiket kembali yang tarifnya bisa dikatakan berpariativ.
ketika Info RI mencoba turun langsung ke Objek wisata Galunggung,kami mencoba menemui Kordinator Disparbud wisata Galunggung,
dengan ramainya keluhan pengunjung terutama dimedia sosial,
Syahidin,mengatakan dengan adanya keluhan-keluhan soal tiket masuk kewisata perhutani,apalagi akhir-akhir ini beredar cuitan dari pengunjung yang ramai dimedsos maupun dilapangan, memang dengan adanya hal tersebut saya sepenuhnya menyerahkan kepimpinan,saya hanya pegawai yang kebetulan ditempatkan disini,tapi saya berharap para pimpinan bisa duduk bersama bermusyawarah dan berkordinasi untuk bisa saling bekerja sama demi kemajuan objek wisata Gunung Galunggung karena Galunggung adalah salah satu Ikon Tasikmalaya,namun dengan adanya hal tersebut pengunjung pun sedikit berkurang dan sudah pasti pendapatan pun berkurang namun tidak terlalu signipikan
Lebih lanjut Syahidin mengungkapkan bahwa tarif yang di kelola (Disparbud) hanya Rp.8500,- itu hanya satu kali bayar di Pos depan dan kedepannya kami Disparbud akan lebih meningkatkan pelayanan dan fasilitas agar para pengunjung bisa nyaman dan target kami Disparbud untuk PAD wisata Galunggung bisa lebih meningkat dan mudah-mudahan bisa melibihi target kedepannya,dan untuk masalah tiket/tarip yang dikelola pihak (perhutani) KBM silahkan tanyakan langsung kepimpinan atau kepihak perhutani sendiri karena itu bukan kewenangan kami, pungkasnya.
Ditempat dan waktu yang sama InfoRI mencoba meng Comfirmasi kembali lewat Celluler terkait tiket/tarip masuk yang sedang ramai dibicarakan.
CM.Dudung/oce (KBM)
mengatakan,
kami KBM Ecotourisme Perhutani Divrei Jadi yang mengelola wana wisata Galunggung sangat terbuka menerima segala masukan saran kritik yang membangun sehingga Wisata galunggung semakin lebih baik dalam pelayanan dan selalu menjadi wisata kebanggaan Tasikmalaya.
Terkait kenaikan tarif tiket masuk Kawah yaitu sebelumnya Rp 10.000,- yang sekarang menjadi Rp.15.000,- ini adalah penyesuaian tarif baru dengan dibukanya akses jalan baru yaitu Curug cikahuripan sepanjang -+ 500 meter yg bisa di lalui kendaraan roda 4, roda 2, dan pengunjung, selain kekawah galunggung juga bisa langsung menuju ke air terjun Cikahuripan untuk mandi, photo2 dengan meniti tangga dan jembatan sejauh 200 meter dari tempat parkir tanpa ada pembayaran lagi included.
Kondisi jalan Kawah memang menanjak sesuai dengan tofografi yang ada,namun bisa di lalui dengan kendaraan roda 4, roda 2, dan kami selalu menghimbau agar kendaraan yang naik menuju ke parkir Kawah agar betul-betul dalam kondisi prima laik jalan, serta tidak melebihi beban muatan, selain penerapan asuransi Sampai saat ini kami terus berupaya melakukan perbaikan dengan penambalan jalan di beberapa titik kerusakan serta memasang barier pengaman tumpukan/bantalan ban dalam rangka upaya meningkatkan kenyamanan serta keselamatan pengendara.
Ojek wisata adalah transportasi berbayar yang bekerjasama dengan paguyuban mitra galunggung dalam rangka pemberdayaan masyarakat, yang di sediakan bagi pengunjung yang ingin lebih mudah ke puncak Kawah dengan membayar jasa ojek, dan ini adalah fasilitas pilihan tidak mesti dibeli atau harus naik ojek ke Kawah, jalur ojek tersebut berfungsi juga Sebagai jalur evakuasi sehingga bisa lebih cepat dalam pelayanan Serta penanganan keluhan pengunjung dipusat di Kawah,pungkasnya.
Dilokasi yang sama beberapa pengunjung ketika ditanya seputar akses jalan menuju kawah,
Mereka yang tidak mau disebutkan namanya, mengungkapkan kekecewa'annya tentang akses jalan yang menuju puncak kawah galunggung,bahwa jalan yang menuju kesana kondisinya betul-betul rusak parah kami sebagei pengunjung harus extra hati-hati palagi bagi pengendara roda 2 (motor),kami juga berharap kepihak pengelola tolong perbaiki jalan tersebut ,bukan hanya meraup keuntungan nya saja,kenyamanan dan keamanan pengunjung pun harus diperhatikan, ungkapnya.
Gembar gembornya akan adanya rencana pemasangan (pemberlakuan E-tikettink) yang akan dilakukan oleh Dinas pariwisata dan kebudayaan (Disparbud) kabupaten Tasikmalaya justru menuai reaksi keras dari warga setempat yang berlokasi di objek wisata Galunggung,walaupun menurut kepala Dinas pariwisata Sapari Agustin bahwa pemasangan (pemberlakuan E-tikettink) di lokasi objek wisata Galunggung tidak akan mengganggu warga dan menurut sapari akan ada sosialisasi ketika akan diberlakukan,namun lain halnya dengan warga setempat, warga tetap akan menolak keras kalau itu dilaksanakan.
Jajang sebagai tokoh pemuda setempat yang mewakili seluruh pemuda dan warga setempat menolak keras kalau seandainya Disparbud tetap memaksa, kami tak akan tinggal diam dan kalau penolakan tidak digubris jangan salahkan bila kami melakukan sebuah peng gerakan masa ke Dinas terkait maupun ke pemerintah Daerah dijalan bojong koneng singaparna dan kami akan langsung mendatangi pak Bupati atau pak sekda kabupaten Tasikmalaya.
Seharusnya Disparbud jangan seenaknya saja mau memberlakukan E-tikettink walaupun tujuannya untuk penertiban administrasi "masa penduduk setempat juga harus bayar". Jadi lebih baik Disparbud segera mengurungkan niatnya sebelum terjadi sesuatu,tegasnya.
(YD'C)
0 comments:
Posting Komentar