-inforakyatindonesia.online. Sungai Batanghari merupakan salah satu sumber mata air bagi sebagian masyarakat Jambi, khususnya yang bermukim di sepanjang aliran sungai terpanjang di pulau Sumatera itu. Namun dalam beberapa tahun belakangan, kualitas air yang dulunya jernih kini berubah menjadi keruh.
Terkait hal ini, diperlukan adanya upaya rehabilitasi dari pemerintah terhadap Sungai Batanghari, agar fungsinya kembali normal kembali dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat banyak.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Sudirman mengatakan, perlu dilakukan upaya-upaya agar air Sungai Batanghari tidak keruh. Hal ini, kata Sudirman, merupakan program yang cukup serius.
"Setelah kita telusuri, ternyata tidak semudah itu. Memang ada persolan hulu dan persoalan hilir yang menjadi penyebabnya," ujar Sudirman, Kamis (7/1/2021).
Dijelaskan Sudirman, dari persoalan hulu, pihaknya harus menuntaskan terlebih dahulu seperti penambangan liar hingga galian-galian yang merusak tepian sungai. "Jadi ada persoalan dihulu yang mengakibatkan sungai menjadi keruh," tuturnya.
Ditambahkan Sudirman, tidak sedikit pula anggaran yang dibutuhkan untuk merehabilitasi sungai. "Tapi saya sepakat bagaimana untuk dimasa depan. Sudah ada upaya, sudah ada program bagaimana pemulihan Sungai Batanghari. Sehingga enak dipandang, tidak lagi keruh dan airnya bisa dimanfaatkan banyak orang. Harapannya begitu," beber Sudirman.
Oleh karenanya, Sudirman menekankan supaya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ke depannya harus banyak mencari sumber dana dari APBN. Ini dikarenakan dana dari APBD sangat terbatas.
"Mudah-mudahan ini nanti bisa direspon oleh Gubernur yang baru. Karena OPD-OPD yang akan kita pilih adalah OPD yang mampu menarik sebesar-besarnya anggaran dari pusat untuk didistribusikan ke daerah," tandasnya.(Effendi) .
0 comments:
Posting Komentar