Jambi.Info-ri.my.id.Penjabat (Pj) Gubernur Jambi Hari Nur Cahya Murni mengumpulkan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jambi, Senin (24/5), guna membahas rencana kerja untuk tahun 2022 mendatang.
Dikatakannya, pembahasan ini perlu dilakukan karena Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sudah habis pada periode gubernur lalu.
"Untuk itu perlu disusun program pra-kepala daerah dilantik, karena setelah enam bulan kepala daerah dilantik baru bisa buat RPJMD," ujarnya.
PJ Gubernur juga mengatakan, rencana kerja ini berada di bawah koordinator Sekretaris Daerah dan Bappeda. Ini bertujuannya agar Jambi lebih baik kedepan dengan perencanaan OPD.
"Intinya agar tidak besar ongkos tukang dibandingkan bangunannya, kita akan coba eliminasi hal-hal yang tidak bermanfaat untuk ditujukan kepara pro masyarakat," katanya.
Ia pun menambahkan, ke depan akan ada beberapa efisiensi salah satunya perjalan dinas. "Kita akan ketatkan ikat pinggang untuk perjalanan dinas, agar kita lebih memikirkan rakyat," ujarnya.
Hal senada turut disampaikan oleh Kepala Bappeda Provinsi Jambi, Donie Iskandar. Dikatakan Doni, tahun depan pemulihan ekonomi pun tetap menjadi prioritas. Salah satu upaya itu akan menyusun ulang prioritas yang akan dilakukan.
"Seperti bentuknya mengifisienkan anggaran yang dimiliki salah satunya meninggikan sense of crisis seperti mengetatkan perjalanan dinas," kata Doni.
Untuk pembatasan perjalanan dinas, Donie pun merujuk Perpres nomor 33 tahun 2019 mengamanatkan indeks perjalanan dinas (harus) turun.
Andai perjalanan dinas Rp 2 juta maka maksimum sekarang harus pakai Rp1 juta , kalau kita masih pakai jumlah yang sama maka anggarannya akan naik.
"Dan setelah kita cek ada kecenderungan bertahan. Makanya ini kita hentikan dulu (perjalanan dinas yang tak perlu), karena kita butuh duit sekarang, maka sebagian uang ini bisa kita pakai untuk pemulihan ekonomi," terangnya.
Kendati demikian ia menggaris bawahi perjalanan dinas bukanlah dilarang. "Tetap boleh perjalanan dinas, cuma jangan lebih besar biaya tukang daripada biaya gedung," pungkasnya.(Effendi).
0 comments:
Posting Komentar