Jumat, 23 September 2022

*Tanggapan Kadis DPKPTB Kabupaten Serang Tentang Rumah Ibu Mar'nah, Penerima Bantuan RTLH Desa Junti*

 
Kepala Dinas, DPKPTB Kab. Serang Okeu Oktaviana.
Serang, info-ri.online
       Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Tata Bangunan (DPKPTB) Kabupaten Serang, Okeu Oktaviana menanggapi keterlambatan pembangunan rumah Ibu  Mar'nah si penerima Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kampung Mandung RT 004 RW 002, Desa Junti, Kecamatan Jawilan, Kab. Serang-Banten. 
     "Pada tanggal 06 September 2022, sebanyak 18 unit rumah di Desa Junti dibongkar karena mendapat bantuan program RTLH tahun anggaran 2022. Pada tanggal 09 September 2022, bahan matrial dikirim untuk 13 unit rumah. Dan untuk 5 unit rumah, belum terpenuhi oleh matrial yang telah ditunjuk oleh KPB dan Fasilitator," terang Kadis.
    Beberapa hari kemudian, pihak matrial mengirim bahan bangunan untuk 5 unit yang belum dapat tanggal 09 itu dengan harga berbeda, akibat harga BBM naik. Namun pihak penerima bantuan yang 5 rumah tersebut menolak, karena harga tidak sama. Mendengar informasi itu;" Saya kumpulkan KPB, Fasilitator dan perangkat Desa Junti untuk mencari solusi," kata Okeu Oktaviana kepada info-ri.online via pesan WhatsApp (WA). 
    Masih menurut Okeu, pada hari Senin tanggal 19 September 2022 pemilik matrial dipanggil,  untuk memastikan apakah mampu meneruskan mengirim bahan bangunan untuk 5 unit rumah yang masih belum dibangun dengan harga seperti yang telah disepakati semula. Setelah pertemuan itu, besoknya hari Selasa 20 September 2022 langsung dikirim 200 zak semen. Karena ibu Mar'nah belum menyiapkan petukang, sehingga belum bisa langsung dibangun. Sedangkan pemilik rumah yang 4 unit, sudah ready petukang mereka. Walaupun demikian, pihak kami juga ikut mencari petukang untuk mengerjakan rumah ibu Mar'nah, imbuh Kadis.
      Dengan adanya kejadian seperti ini, menjadi pelajaran dan bahan evaluasi bagi kami. Dalam hal ini, kesalahan ada pada semuanya. Baik Fasilitator, KPB, maupun toko matrial yang tidak segera menyikapi saat ketidaksesuaian harga, akibat dampak kenaikan harga BBM, pungkas Okeu mengakhiri. (Rose)
Share:

0 comments:

Posting Komentar


Arsip