Senin, 16 Oktober 2023

​*Oknum RT Astana Ragas, Tidak Paham Tugas dan Fungsi Jurnalistik*


Serang, infori.online

    Proyek pelebaran jembatan di jalan  Bojong Gadung RT/RW 10/02 , Desa Ragas, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang - Provinsi Banten sedang tahap pelaksanaan. Pembangunan jembatan tersebut tidak terlepas dari pantauan elemen masyarakat dan pihak Media selaku Social Control. 

"Namun kenyataan di lapangan, malah sebaliknya. Karena kedatangan awak media, dihalang-halangi Ketua Rukun Tetangga (RT). Bahkan dilarang konfirmasi kepada Pelaksana Proyek (Kontraktor-red).


Hasil pantauan awak media di lokasi proyek pelebaran jembatan Bojong beberapa hari belum pernah ketemu pelaksana proyek, dan pengawas konsultan, pekerja pun tidak menggunakan APD alat pelindung diri, atau mengabaikan K3 , kesehatan dan keselamatan kerja.


Di temui di lokasi warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwasanya, pelaksana proyek ataupun konsultan pengawas saya belum pernah melihat, untuk galian sendiri di kerjakan secara manual tidak menggunakan alat berat, 

LSM, media pun jarang ke sini nggak kaya waktu saya kerja proyek jembatan yang di sebelah nya itu. Ujarnya Senin 15/10/23.


Lanjut kata warga " kalau dulu waktu saya kerja di jembatan sebelah besi nya juga ukuran 16 ulir semua nya ini mah besi ukuran 12 full. Menggalinya juga pakai eskalator pengawas nya tiap hari ke lokasi proyek nya, ini mah gambar kerja juga tidak ada, imbuhnya.


Di tempat yang sama kepala Petukang RW Alam, mengatakan :" Iya kalau pembesian kloset ya emang ukuran 12 full namun kalau lantai nya menggunakan besi ukuran 16.


" Lebar bawah pondasi 80 centi meter, tinggi pondasi 1,5 meter , pembesian kalau untuk closed menggunakan besi 12 full,  namun pembesian untuk lantai jembatan menggunakan besi 16 full, ucapnya.


Namun saat di tanya terkait gambar kerja RW Alam, tidak bisa menunjukkan nya.


Keesokan harinya pada saat awak media mau konfirmasi kepada pihak dinas PUPR di lokasi proyek pelebaran jembatan,  ketua RT 10 melarang dan menghalang halangi media dengan alasan, bahwa orang PU nya di tungguin Kabid.


"Wihhhh... gerombolan banyak amat nih, Sudah jangan.! jangan konfirmasi orang mau pulang di ganggu  pekerjaan segini saja utik utik saja coba tuh kali Ciujung di beresin, saya RT yang punya wilayah di sini, ketusnya sembari petangtang petengteng.

Lanjut kata RT" sudah pulang pak jangan dengerin entar saya beresin, ucap RT. (***)



Share:

0 comments:

Posting Komentar


Arsip